Bulan ini aku menginjakkan kaki diumur yang baru, dua puluh. Tidak terasa memang waktu cepat berlalu, sejenak melihat kebelakang, aku sudah sejauh ini. lalu melihat kedepan, perjalananku masih jauh. Itu yang aku percayai, karena setiap detiknya ada yang memberikan keyakinan, Tuhan Yesus yang menjaminkannya :)
Bulan maret berarti juga bulan dengan sejuta keinginan dan
harapan dari orang-orang terdekatku, keluarga dan sahabat. Terlebih bagiku dan
untuk diriku sendiri. Semakin menginjak umur yang baru dan bertambah satu,
semakin besar harapan terhadap kedewasaanku, dan tanggung jawab yang semakin
besar juga.
banyak hal yang akan aku akhiri dan mulai pada tahun ini, mengakhiri pendidikan ku yang sekarang ini dan memulai di tempat yang baru, dengan bekerja. aku yakin dan percaya semua sudah disediakanNya.
Rabu, 27 Maret 2013
Maret
Seiring bertambahnya umur membuat aku sadar bahwa aku bukan
lagi aku yang dulu. Aku bukan lagi aku yang masih minta dibuatkan susu oleh
ibuku, minta ditemani saat tidur, minta disuapi karena aku malas makan, bahkan
mencuci bajuku. Aku bukanlah aku yang bisa seenak waktu menghabiskan waktu
dengan bermalas-malasan di tempat tidur, tidur sampai siang, bermain dengan
teman hingga lupa waktu. Aku bukanlah aku lagi yang dulu, bukankah seharusnya
begitu?
Aku menyadari bahwa pasti ada perubahan yang besar terjadi
saat aku menuju dewasa. Aku tidak bisa lagi hanya memikirkan kesenangan
sendiri, seperti hanya memikirkan baju atau sepatu apa yang aku punya lalu
merasa tidak punya, memikirkan untuk pergi ke suatu tempat karena aku bosan dengan
keadaan yang itu-itu saja. Kini, perubahan itu semakin terlihat dengan
perubahan di sekitarku.
Hari demi hari akan aku lalui dan itu pasti. Sama
seperti kepastian yang akan aku hadapi, bahwa akan ada banyak hal yang harus
aku kejar, aku lakukan, dengan keputusanku sendiri.
Bulan ini juga aku sudah mulai bisa melakukan tugas yang harus aku lakukan, haha. tugas akhirku, aku semakin menikmatinya, semoga saja dapat lancar tepat pada waktunya. Seringkali, aku merasa gagal merasa tidak mampu, lalu aku menyadari bahwa itu semua terjadi karena aku hanya mengandalkan diriku sendiri, aku sombong, tidak mengandalkan Dia yang memberi kekuatan, seperti semut yang ingin mengangkat pohon, mustahil. Dengan aku berjalan sendiri, mustahil aku dapat mengerjakannya.
Maafkan aku, Tuhan.
Satu yang aku pelajari di bulan ini, dalam setiap hal dalam hidup besar atau kecil, menengoklah dulu kepadaNya, minta hikmat dari padaNya, Dia selalu ada dan siap sedia :)
Yeremia 17:7 "Diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan, yang menaruh harapannya pada Tuhan"
Selasa, 05 Maret 2013
Februari
Aku memulai bulan Februari ini dengan badan yang manja, hehehe ya badanku agak tepar.
Kepala, mata, hidung, tenggorokan semua sakit plus mules di perut setiap bulan nya.
Bulan ini bisa disebut bulan tergabut dan gak produktif yang pernah ada,
baru ngerasain godaan orang-orang yang mau nyelesein tugas akhir atau
skripsi itu emang gede banget. Per awal februari aku belum mulai
apa-apa, ibarat lomba lari, aku masih di garis start, masih pasang kuda-kuda. Yaampun, harus ngumpulin niat yang bener-bener dulu, entahlah bulan ini seperti
kehilangan semangat buat ngerjain apapun, termasuk nulis, bikin sesuatu, belajar
sesuatu. Kenapa ya? padahal kalo dipikir-pikir lagi galau
aja enggak, punya pacar enggak, punya masalah enggak, ya mungkin terlalu berada
di comfort zone yang bikin aku terlalu santai, it’s worst sih.
Ya, bulan ini aku harus memulai untuk menyicil tugas akhir ku, cukup bingung ketika memulainya. Suatu permulaan itu butuh dorongan berkali-kali lipat usahanya kan, dan yang harus mendorong siapa lagi kalau bukan diri kita sendiri.
-----------------
Marta, sejauh yang aku tau, dia selalu dibanding-bandingkan dengan saudarinya, Maria.
Marta selalu terlihat bahwa dia adalah sisi yang gak rohani, sedangkan Maria sisi yang rohani. (kalau aku bisa interpretasikan dari cerita ketika Tuhan Yesus berkunjung ke rumahnya)
tapi, seringkali kita mengunderestimate sesuatu atau seseorang tanpa kita tahu keseluruhan cerita atau latar belakangnya.
Singkatnya, lewat Bible Conf. itu aku jadi tau, ketika bisa mengetahui sampai habis keseluruhan ceritanya, aku bisa mendapati kalau Marta, gak seperti yang dibayangkan.
Marta, mengalami pertumbuhan rohani yang jauh lebih besar setelahnya. Marta gak lagi mengeluh.
Satu hal yang sederhana, tapi sebenarnya memperlihatkan perubahan yang besar pada iman nya.
Marta, melayani Tuhan dengan caranya sendiri, dia berubah, bertumbuh hingga bisa melayani dengan sepenuh hatinya tetapi tetap pada bidangnya sendiri.
Aku bisa mempelajari bahwa, dalam melayani Tuhan, apapun kita, sebagai apapun kita, tetap pada panggilan kita sendiri yang sudah Dia berikan, kerjakan dengan sepenuh hati.
"There is no greater calling than being faithful to the task that God has given to you"
-----------------
Ketika aku bisa mengkaitkan ini kedalam kehidupanku, khususnya saat ini, aku bisa mendapati bahwa inilah sesuatu yang udah Dia anugerahkan untukku. Perkuliahanku. Disinilah aku harus melayani Nya. Aku harus mempertanggungjawabkan panggilan ini dengan baik, termasuk dengan waktu yang sudah diberikan. Aku gak boleh terus menerus membuang waktu untuk hal yang gak penting, bermalas-malasan misalnya. Waktu yang sudah diberikan untuk aku fokus dengan tugas akhirku harus aku pergunakan dengan baik, dengan sikap yang baik. karena ketika mempergunakan waktu dengan baik, untuk hal yang sudah dipercayakan, ituah bentuk hormat dan rasa syukur padaNya.
Langganan:
Postingan (Atom)